Kamis, 15 November 2018

TUGAS 1- HUBUNGAN MAHASISWA DENGAN MASYARAKAT


HUBUNGAN MAHASISWA DENGAN MASYARAKAT









Nama                         : Davi ardiyanto
NPM                           : 11118672
Kelas                         : 1KA27
Fakultas                    : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan                    : Sistem Informasi








Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jakarta, 21 November 2018



                                                                                            Davi 





PENDAHULUAN
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang diyakini mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa, juga mampu menyatukan serta menyampaikan pikiran dan hati nurani untuk memajukan bangsa. Mahasiswa juga dianggap sebagai kaum intelektual atau kaum cendekiawan oleh masyarakat. Gabungan antara kesadaran akan amanah dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik dan kesempatan menjadi kaum intelektuallah yang bisa menjadi kekuatan hebat untuk menjadikan Indonesia hebat. Selain itu mahasiswa adalah aset yang sangat berharga. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa. terutama dalam dunia pendidikan. Bukan zamannya lagi mahasiswa untuk sekedar menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan sosial yang sedang dan akan terjadi tetapi mahasiswa harus mewarnai perubahan tersebut dengan warna masyarakat yang akan dituju dari perubahan tersebut yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Mahasiswa harus menjadi agen pemberdayaan setelah perubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya ketimpangan. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat. Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berpikirnya. 
Sebagai seorang terpelajar dan bagian masyarakat, maka mahasiswa memiliki peran yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi yaitu agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan. Mahasiswa sebagai calon pemimpin dan pembina pada masa depan ditantang untuk memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran itu.
Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja, perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi. 
Maka komplekslah peran mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang ditopang dalam tiga peran: agent of change, social control, dan iron stock. Hingga suatu saat nanti, mahasiswa memang benar-benar mampu memberikan kontribusi yang jelas kepada masyarakat serta mampu membangun kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia tercinta. Kontribusi mahasiswa kepada bangsa pun banyak sekali bentuknya. Prestasi akademik dan non-akademik akan lebih bermakna bagi masyarakat Indonesia. Seperti prestasi di ajang internasional yang membanggakan bangsa, atau juga peran-peran lain yang langsung berefek pada perbaikan masyarakat. Hanya perlu mengarahkan mahasiswa saja untuk menyalurkan kepedulian mereka dalam jalur yang benar. Maka kemudian kita akan menyaksikan bahwa bangsa ini melangkah nyata menuju puncak kejayaannya, dengan mahasiswa sebagai penggeraknya.
Pada kenyataannya, mahasiswa zaman sekarang cenderung mengagungagungkan kesenangan dan kenikmatan dalam menjalani hidup. Kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekitar terlupakan dan tergantikan dengan kenikmatan sesaat. Fenomena hura-hura oriented  kerap ditemui di kampus. Semakin jarang terdengar percakapan akademis di lingkungan mahasiswa. Percakapan mereka lebih didominasi masalah fashion, sinetron dan film terbaru, serta aneka bentuk hedonisme lainnya. Sebagian besar dari mereka, entah mahasiswa atau mahasiswi, menghabiskan waktu dan uangnya untuk berburu kesenangan di tempat-tempat hiburan. Banyak kematian kelompok-kelompok diskusi dikalangan mahasiswa. Mahasiswa lebih suka memberikan apresiasi pada kegiatan hiburan ketimbang aksi seminar dan penelitian. Setiap malam kawasan kampus ramai bukan karena kegiatan akademik, namun oleh gerombolan mahasiswa yang begadang hingga dini hari untuk kegiatan yang tidak jelas. Belum lagi perilaku dugemania dan seks bebas yang sekarang kian menjadi-jadi dan dianggap sebagai “kewajaran” bagi mahasiswa. Fenomena ini menunjukkan rapuhnya mental generasi muda.



FUNGSI

  • Sebagai agent of change secara nyata melakukan tindakan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Contohnya melalui kegiatan sosial, melakukan penelitian dan menuliskannya sebagai jurnal maupun paper, menjadi panitia acara-acara untuk umum, mengikuti kegiatan seminar dan kegiatan lain yang bermanfaat baik untuk umum maupun diri sendiri.
  • Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa. Dengan mengikuti PKM, mahasiswa bisa menjadi kreatif dan lebih peduli terhadap masyarakat. Mahasiswa akan mencari permasalahn yang ada pada masyarakat dan mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain bermanfaat untuk orang lain, kegiatan ini juga melatih kemampuan mahasiswa dalam berbagai hal.

  • Menjalankan fungsi kontrol sosial. Artinya mahasiswa melalui kegiatan yang terkait bisa melakukan pengaturan atas apa yang dilakukan masyarakat. Misalnya, menjadi alat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat luas kepada pemerintah atas kebijakan-kebijakan tertentu. Selain itu, mahasiswa juga bisa lebih dekat dengan semua golongan masyarakat sehingga mereka bisa mengetahui pola kehidupan sosial seperti apa yang saat ini ada di masyarakat.

  • Mahasiswa sebagai kaum intelektual diharapkan bisa membagi ilmu bagi masyarakat. Menjadi kritis dalam permasalahan yang ada dalam masyarakat. Dan memberikan edukasi kepada masyarakat baik secara luas maupun terbatas dalam lingkup kecil.
  • Mahasiswa adalah orang-orang yang nantinya akan menjadi pemimpin masa depan. Sehingga, mulai saat ini mahasiswa sudah berperan untuk menanggung beban masa depan bangsa di pundaknya.
  • Mengontrol pemerintah. Mahasiswa adalah perwakilan dari masyarakat yang paham betul dengan kebijakan pemerintah dan untuk mengkritik serta mengawasinya.
  • Menjadi teladan bagi masyarakat. Mahasiswa adalah orang yang patut di teladani karena memiliki level pendidikan yang secara teori lebih banyak di bandingkan dengan masyarakat lainnya.
  •  Bagian dari demokrasi. Pengertian demokrasi modern menuntut mahasiswa adalah pelopor untuk menjalankannya seperti ikut pemilu dan sebagainya.
  • Pengawasan. Mahasiswa menjalankan pengawasan terhadap fungsi DPR dan fungsi MPR dalam menjalankan tugasnya.



POSISI MAHASISWA DALAM MASYARAKAT
Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.





















KONTRIBUSI MAHASISWA UNTUK MASYARAKAT
Mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dari sebuah usaha seseorang  untuk menuntut ilmu secara formal, setelah sebelumnya mengecap pendidikan di SD, SMP, dan SMA. Walaupun tentunya suatu upaya untuk menuntut ilmu akan terus berjalan sepanjang hayat. Untuk mencapai tingkatan tersebut tidak semua orang bisa mencapainya, butuh kemampuan lebih baik dalam hal intelektual maupun finansial. Untuk dapat menjadi mahasiswa di universitas harus melalui serangkaian ujian seleksi yang sangat sulit dan menyingkirkan puluhan ribu saingan lainnya, tidak cukup sampai di situ agar dapat masuk menjadi mahasiswa di sebuah kampus harus bersiap dengan biaya yang tidak sedikit, yang harus ditanggung oleh orangtua atau malah mahasiswa itu bekerjakeras sendiri untuk membiayai kuliahnya.
Sebagai mahasiswa selain memiliki kelebihan intelektulalitasnya, kita juga mendapat kesempatan untuk mendalami ilmu yang tidak semua orang bisa mendapatkannya, mahasiswa juga punya kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi yang didapatkan dari  kesempatan yang dimilikinya untuk menjangkau pustaka-pustaka yang ada di kampus maupun dengan kesempatannya yang lebih mudah bertemu dengan tokoh-tokoh dalam kampus dan masyarakat. Dinamika kampus juga mampu memberi hal positif  karena kampus terdiri dari mahasiswa yang beragam asalnya, latar belakangnya, agama, pandangan politiknya, kondisi finansialnya dll., sehingga mahasiswa akan dapat lebih menghormati akan keragaman yang ada dalam masyarakat nantinya.
Namun mahasiswa sering terjebak dalam kondisi dimana statusnya dalam kampus hanya diartikan sempit dengan berkutat pada dunia kampus saja. Mahasiswa seperti itu menganggap bahwa tugasnya adalah sekedar belajar di kampus untuk pada akhirnya mencapai nilai IPK yang tinggi. Kalau memang begitu tentu akan sangat sia-sia kelebihan yang dimiliki mahasiswa hanya ditujukan untuk mendapat nilai IPK yang tinggi saja.
Memang tidak salah sebagai mahasiswa kita memiliki beban untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapat nilai yang baik sebagai tanggung jawab kita terhadap orangtua yang telah membiayai kita dan sebagai syarat untuk meniti karir nantinya setelah lulus. Tetapi tanggung jawab mahaiswa tidak hanya itu saja, menjadi mahasiswa tidak lantas terlepas dari dunia di luar kampus. Mahasiswa masih memiliki banyak tanggung jawab lain yang harus dipenuhi. Mahasiswa punya tanggung jawab untuk berkontribusi kepada masyarakat, dimana mahasiswa harus memiliki kepekaan untuk berkontribusi terhadap permasalahan yang terjadi di luar dirinya maupun kegiatan kampus. Baik itu masyarakat umum di lingkungan kampus maupun masyarakat di mana dia tinggal atau malah masyarakat yang lebih luas lagi. Terlebih kita yang ada di universitas negeri, dimana kampus kita dibangun dengan uang masyarakat kecil kita harus lebih memiliki tanggung jawab kepada masyarakat. Untuk itu sebagai mahasiswa diharapkan punya andil dan kontribusi nyata terhadap masyarakat.
Lalu kontribusi seperti apa yang dapat dilakukan mahasiswa untuk masyarakat? Ada banyak kontribusi yang dapat dilakukan mahasiswa untuk masyarakat, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa kontribusi terpenting yang harus dilakukan mahasiswa adalah belajar dan mengasah kemampuannya sebaik mingkin dalam bidang masing-masing sehingga nantinya bisa mengimplementasikan ilmunya dalam masyarakat dan memberi manfaat bagi orang banyak dan dirinya sendiri. Sebagai contoh, kita yang ada di fakultas psikologi, disiplin ilmu kita setelah lulus nanti bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan softskill masyarakat, meningkatkan moral, SDM dan pendidikan masyarakat dsb. Dibawah yang terpenting itu, seorang mahasiswa dapat berkontribusi dengan kemampuan intelektualnya untuk bisa memberi perubahan kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik. Ini dapat dilakukan ketika masih menjadi mahasiswa. Selain itu mahasiswa juga dapat berkontribusi sebagai alat kontrol sosial, dimana mahasiswa memiliki keleluasaan untuk memberi kendali dan kritik terhadap pemerintah maupun masyarakat di saat terjadi pelanggaran dan ketidakadilan yang merugikan masyarakat.
Seperti yang dijelaskan di atas tadi sebaagai mahasiswa kita tidak hanya belajar saja, tetapi juga harus bisa memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, tetapi juga tidak melupakan tugasnya sebagai mahasiswa. Jadi pada intinya harus tercipta keseimbangan antara akademik dan sosial pada mahasiswa, sehingga nantinya mampu menghadapi kehidupan masyarakat yang sesungguhnya serta berkontribusi penuh di dalamnya.











PERAN MAHASISWA DALAM MASYARAKAT
·        Peran moral
Peran mahasiswa yang dalam kehidupanya, tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik dan telah meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini peran mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenangan), lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu tentang peruban di negeri ini, dan jika hari ini peran mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertainment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal – hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyat, maka peran mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peran mahasiswa.

·        Peran sosial
Peran mahasiswa ini harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Peran mahasiswa ini tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Peran mahasiswa sosial bersifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya. Betapa peran mahasiswa sosial jauh dari pragmatisme ,dan rakyat dapat merasakan bahwa peran mahasiswa sosial adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat, walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan peran mahasiswa dari rakyat telah dan dengan gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika ummat yang terjadi.

Peran Akademik
Sesibuk apapun peran mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa peran mahasiswa adalah insan akademik. Peran mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai peran mahasiswa akademikberusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah . Peran mahasiswa yang satu ini teramat sangat penting bagi kita, dan inilah yang membedakan kita dengan komonitas yang lain , peranmahasiswa ini menjadi simbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan memajukan diri kita. Jika memang kegalan akademik telah terjadi maka segeralah bangkit,”nasi sudah jadi bubur maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu menjadi “ bubur ayam spesial “. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit seta mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan yang cerah di dunia dan akhirat.

·        Peran politik
Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini peran mahasiswa berfungsi sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar peran mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa orde baru di mana daya kritis rakyat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai kejahatan terhadap negara. Pemerintahan Orba tidak segan-segan membumi hanguskan setiap orang-orang yang kritis dan berseberangan dengan kebijakan pemerintah yang melarang keras peran mahasiswa beraktifitas politik. Dan kebijakan ini terbukti ampuh memasung gerakan – gerakan peran mahasiswa yang membuat mahasiswa sibuk dengan kegiatan rutinitas kampus sehinngga membuat peran mahasiswa terpenjara oleh system yang ada.

Peran mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas.Peran mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang memegang label peran mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.









DAFTAR PUSTAKA





AUDIT IT PADA DOMAIN

  1. Audit IT pada domain EDM  (Evaluate, Direct, and Monitor) Proses tata kelola EDM berurusan dengan tujuan stakeholder dalam melakukan ...