HUBUNGAN
MAHASISWA DENGAN MASYARAKAT
Nama :
Davi ardiyanto
NPM :
11118672
Kelas :
1KA27
Fakultas : Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi
Jurusan : Sistem Informasi
Kata
Pengantar
Puji
syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Terima
kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Jakarta, 21 November 2018
Davi
PENDAHULUAN
Mahasiswa
adalah generasi penerus bangsa yang diyakini mampu bersaing dan mengharumkan
nama bangsa, juga mampu menyatukan serta menyampaikan pikiran dan hati nurani
untuk memajukan bangsa. Mahasiswa juga dianggap sebagai kaum intelektual atau
kaum cendekiawan oleh masyarakat. Gabungan antara kesadaran akan amanah dari
rakyat untuk Indonesia yang lebih baik dan kesempatan menjadi kaum
intelektuallah yang bisa menjadi kekuatan hebat untuk menjadikan Indonesia
hebat. Selain itu mahasiswa adalah aset yang sangat berharga. Harapan tinggi
suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi generasi penerus yang memiliki
loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa. terutama dalam dunia pendidikan. Bukan
zamannya lagi mahasiswa untuk sekedar menjadi pelaku pasif atau menjadi
penonton dari perubahan sosial yang sedang dan akan terjadi tetapi mahasiswa
harus mewarnai perubahan tersebut dengan warna masyarakat yang akan dituju dari
perubahan tersebut yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Mahasiswa harus
menjadi agen pemberdayaan setelah perubahan yang berperan dalam pembangunan
fisik dan non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi
mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan
kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya ketimpangan. Mahasiswa
bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai
pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan
bagian masyarakat. Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat,
berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma
yang berlaku disekitarnya, dan pola berpikirnya.
Sebagai
seorang terpelajar dan bagian masyarakat, maka mahasiswa memiliki peran yang
kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi yaitu agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak
dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan
perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah
paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai
kepentingan bersama. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa adalah
semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan. Mahasiswa sebagai calon pemimpin
dan pembina pada masa depan ditantang untuk memperlihatkan kemampuan untuk memerankan
peran itu.
Mahasiswa
sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin
bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat
estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron
stock tidak cukup mahasiswa hanya memupuk
diri dengan ilmu spesifik saja, perlu adanya soft
skill lain yang harus dimiliki mahasiswa
seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi
dan sensitivitas yang tinggi.
Maka
komplekslah peran mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang
ditopang dalam tiga peran: agent of change, social control, dan iron
stock. Hingga suatu saat nanti, mahasiswa
memang benar-benar mampu memberikan kontribusi yang jelas kepada masyarakat
serta mampu membangun kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia
tercinta. Kontribusi mahasiswa kepada bangsa pun banyak sekali bentuknya.
Prestasi akademik dan non-akademik akan lebih bermakna bagi masyarakat
Indonesia. Seperti prestasi di ajang internasional yang membanggakan bangsa,
atau juga peran-peran lain yang langsung berefek pada perbaikan masyarakat.
Hanya perlu mengarahkan mahasiswa saja untuk menyalurkan kepedulian mereka
dalam jalur yang benar. Maka kemudian kita akan menyaksikan bahwa bangsa ini
melangkah nyata menuju puncak kejayaannya, dengan mahasiswa sebagai
penggeraknya.
Pada
kenyataannya, mahasiswa zaman sekarang cenderung mengagungagungkan kesenangan
dan kenikmatan dalam menjalani hidup. Kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan
sekitar terlupakan dan tergantikan dengan kenikmatan sesaat. Fenomena hura-hura oriented kerap
ditemui di kampus. Semakin jarang terdengar percakapan akademis di lingkungan
mahasiswa. Percakapan mereka lebih didominasi masalah fashion, sinetron dan
film terbaru, serta aneka bentuk hedonisme lainnya. Sebagian besar dari mereka,
entah mahasiswa atau mahasiswi, menghabiskan waktu dan uangnya untuk berburu
kesenangan di tempat-tempat hiburan. Banyak kematian kelompok-kelompok diskusi
dikalangan mahasiswa. Mahasiswa lebih suka memberikan apresiasi pada kegiatan
hiburan ketimbang aksi seminar dan penelitian. Setiap malam kawasan kampus
ramai bukan karena kegiatan akademik, namun oleh gerombolan mahasiswa yang
begadang hingga dini hari untuk kegiatan yang tidak jelas. Belum lagi perilaku
dugemania dan seks bebas yang sekarang kian menjadi-jadi dan dianggap sebagai
“kewajaran” bagi mahasiswa. Fenomena ini menunjukkan rapuhnya mental generasi
muda.
FUNGSI
- Sebagai agent of change secara nyata melakukan tindakan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Contohnya melalui kegiatan sosial, melakukan penelitian dan menuliskannya sebagai jurnal maupun paper, menjadi panitia acara-acara untuk umum, mengikuti kegiatan seminar dan kegiatan lain yang bermanfaat baik untuk umum maupun diri sendiri.
- Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa. Dengan mengikuti PKM, mahasiswa bisa menjadi kreatif dan lebih peduli terhadap masyarakat. Mahasiswa akan mencari permasalahn yang ada pada masyarakat dan mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain bermanfaat untuk orang lain, kegiatan ini juga melatih kemampuan mahasiswa dalam berbagai hal.
- Menjalankan fungsi kontrol sosial. Artinya mahasiswa melalui kegiatan yang terkait bisa melakukan pengaturan atas apa yang dilakukan masyarakat. Misalnya, menjadi alat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat luas kepada pemerintah atas kebijakan-kebijakan tertentu. Selain itu, mahasiswa juga bisa lebih dekat dengan semua golongan masyarakat sehingga mereka bisa mengetahui pola kehidupan sosial seperti apa yang saat ini ada di masyarakat.
- Mahasiswa sebagai kaum intelektual diharapkan bisa membagi ilmu bagi masyarakat. Menjadi kritis dalam permasalahan yang ada dalam masyarakat. Dan memberikan edukasi kepada masyarakat baik secara luas maupun terbatas dalam lingkup kecil.
- Mahasiswa adalah orang-orang yang nantinya akan menjadi pemimpin masa depan. Sehingga, mulai saat ini mahasiswa sudah berperan untuk menanggung beban masa depan bangsa di pundaknya.
- Mengontrol pemerintah. Mahasiswa adalah perwakilan dari masyarakat yang paham betul dengan kebijakan pemerintah dan untuk mengkritik serta mengawasinya.
- Menjadi teladan bagi masyarakat. Mahasiswa adalah orang yang patut di teladani karena memiliki level pendidikan yang secara teori lebih banyak di bandingkan dengan masyarakat lainnya.
- Bagian dari demokrasi. Pengertian demokrasi modern menuntut mahasiswa adalah pelopor untuk menjalankannya seperti ikut pemilu dan sebagainya.
- Pengawasan. Mahasiswa menjalankan pengawasan terhadap fungsi DPR dan fungsi MPR dalam menjalankan tugasnya.
POSISI MAHASISWA DALAM MASYARAKAT
Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang
berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa
mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh
kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa
dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu
kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang
dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan
kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan
negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan
pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di
lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa
untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.
KONTRIBUSI MAHASISWA UNTUK
MASYARAKAT
Mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dari
sebuah usaha seseorang untuk menuntut ilmu secara formal, setelah
sebelumnya mengecap pendidikan di SD, SMP, dan SMA. Walaupun tentunya suatu
upaya untuk menuntut ilmu akan terus berjalan sepanjang hayat. Untuk mencapai
tingkatan tersebut tidak semua orang bisa mencapainya, butuh kemampuan lebih
baik dalam hal intelektual maupun finansial. Untuk dapat menjadi mahasiswa di
universitas harus melalui serangkaian ujian seleksi yang sangat sulit dan
menyingkirkan puluhan ribu saingan lainnya, tidak cukup sampai di situ agar
dapat masuk menjadi mahasiswa di sebuah kampus harus bersiap dengan biaya yang
tidak sedikit, yang harus ditanggung oleh orangtua atau malah mahasiswa itu
bekerjakeras sendiri untuk membiayai kuliahnya.
Sebagai mahasiswa selain memiliki
kelebihan intelektulalitasnya, kita juga mendapat kesempatan untuk mendalami
ilmu yang tidak semua orang bisa mendapatkannya, mahasiswa juga punya
kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi yang didapatkan
dari kesempatan yang dimilikinya untuk menjangkau pustaka-pustaka yang
ada di kampus maupun dengan kesempatannya yang lebih mudah bertemu dengan
tokoh-tokoh dalam kampus dan masyarakat. Dinamika kampus juga mampu memberi hal
positif karena kampus terdiri dari mahasiswa yang beragam asalnya, latar
belakangnya, agama, pandangan politiknya, kondisi finansialnya dll., sehingga
mahasiswa akan dapat lebih menghormati akan keragaman yang ada dalam masyarakat
nantinya.
Namun mahasiswa sering terjebak
dalam kondisi dimana statusnya dalam kampus hanya diartikan sempit dengan
berkutat pada dunia kampus saja. Mahasiswa seperti itu menganggap bahwa
tugasnya adalah sekedar belajar di kampus untuk pada akhirnya mencapai nilai
IPK yang tinggi. Kalau memang begitu tentu akan sangat sia-sia kelebihan yang
dimiliki mahasiswa hanya ditujukan untuk mendapat nilai IPK yang tinggi saja.
Memang tidak salah sebagai
mahasiswa kita memiliki beban untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha
untuk mendapat nilai yang baik sebagai tanggung jawab kita terhadap orangtua
yang telah membiayai kita dan sebagai syarat untuk meniti karir nantinya
setelah lulus. Tetapi tanggung jawab mahaiswa tidak hanya itu saja, menjadi
mahasiswa tidak lantas terlepas dari dunia di luar kampus. Mahasiswa masih
memiliki banyak tanggung jawab lain yang harus dipenuhi. Mahasiswa punya
tanggung jawab untuk berkontribusi kepada masyarakat, dimana mahasiswa harus
memiliki kepekaan untuk berkontribusi terhadap permasalahan yang terjadi di
luar dirinya maupun kegiatan kampus. Baik itu masyarakat umum di lingkungan
kampus maupun masyarakat di mana dia tinggal atau malah masyarakat yang lebih
luas lagi. Terlebih kita yang ada di universitas negeri, dimana kampus kita
dibangun dengan uang masyarakat kecil kita harus lebih memiliki tanggung jawab
kepada masyarakat. Untuk itu sebagai mahasiswa diharapkan punya andil dan kontribusi
nyata terhadap masyarakat.
Lalu kontribusi seperti apa yang
dapat dilakukan mahasiswa untuk masyarakat? Ada banyak kontribusi yang dapat
dilakukan mahasiswa untuk masyarakat, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa
kontribusi terpenting yang harus dilakukan mahasiswa adalah belajar dan
mengasah kemampuannya sebaik mingkin dalam bidang masing-masing sehingga
nantinya bisa mengimplementasikan ilmunya dalam masyarakat dan memberi manfaat
bagi orang banyak dan dirinya sendiri. Sebagai contoh, kita yang ada di fakultas
psikologi, disiplin ilmu kita setelah lulus nanti bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan softskill masyarakat, meningkatkan moral, SDM dan pendidikan
masyarakat dsb. Dibawah yang terpenting itu, seorang mahasiswa dapat
berkontribusi dengan kemampuan intelektualnya untuk bisa memberi perubahan
kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik. Ini dapat dilakukan ketika masih
menjadi mahasiswa. Selain itu mahasiswa juga dapat berkontribusi sebagai alat
kontrol sosial, dimana mahasiswa memiliki keleluasaan untuk memberi kendali dan
kritik terhadap pemerintah maupun masyarakat di saat terjadi pelanggaran dan
ketidakadilan yang merugikan masyarakat.
Seperti yang dijelaskan di atas
tadi sebaagai mahasiswa kita tidak hanya belajar saja, tetapi juga harus bisa
memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, tetapi juga tidak melupakan
tugasnya sebagai mahasiswa. Jadi pada intinya harus tercipta keseimbangan
antara akademik dan sosial pada mahasiswa, sehingga nantinya mampu menghadapi
kehidupan masyarakat yang sesungguhnya serta berkontribusi penuh di dalamnya.
PERAN MAHASISWA DALAM MASYARAKAT
·
Peran moral
Peran
mahasiswa yang
dalam kehidupanya, tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik dan
telah meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar. Jika
hari ini peran mahasiswa berorientasi
pada hedonisme (hura – hura dan kesenangan), lebih suka mengisi waktu luang
mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu tentang peruban di negeri ini,
dan jika hari ini peran mahasiswa lebih
suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertainment) dengan alasan
kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan
mengalihkan kreatifitasnya pada hal – hal yang lebih ilmiah dan menyentuh
kerakyat, maka peran mahasiswa semacam ini adalah potret
“generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai peran mahasiswa.
·
Peran sosial
Peran
mahasiswa ini harus
menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas
sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun
solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan
keangkuhan dan kesombongan. Peran
mahasiswa ini tidak bisa melihat penderitaan orang lain,
tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas
dan di biarkan begitu saja. Peran
mahasiswa sosial bersifat kasih dan sayangnya turun dan
memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang
memerlukannya. Betapa peran mahasiswa sosial jauh
dari pragmatisme ,dan rakyat dapat merasakan bahwa peran mahasiswa sosial adalah
bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat, walaupun upaya yang sistimatis
untuk memisahkan peran mahasiswa dari
rakyat telah dan dengan gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin
rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika ummat yang terjadi.
Peran
Akademik
Sesibuk apapun peran mahasiswa, turun kejalan, turun
ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan
sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa peran mahasiswa adalah insan akademik. Peran mahasiswa dengan segala
aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin
anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai peran mahasiswa akademikberusahalah
semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa
depan yang cerah . Peran mahasiswa yang
satu ini teramat sangat penting bagi kita, dan inilah yang membedakan kita
dengan komonitas yang lain , peranmahasiswa ini
menjadi simbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan
memajukan diri kita. Jika memang kegalan akademik telah terjadi maka segeralah
bangkit,”nasi sudah jadi bubur maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu
menjadi “ bubur ayam spesial “. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka
tetaplah bangkit seta mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan
diri meraih masa depan yang cerah di dunia dan akhirat.
·
Peran politik
Peran politik adalah peran yang paling
berbahaya karena disini peran mahasiswa berfungsi sebagai presseur group (
group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang
zalim merancang sedemikian rupa agar peran
mahasiswa tidak mengambil
peran yang satu ini. Pada masa orde baru di mana daya kritis rakyat itu di
pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai
kejahatan terhadap negara. Pemerintahan Orba tidak segan-segan membumi
hanguskan setiap orang-orang yang kritis dan berseberangan dengan kebijakan
pemerintah yang melarang keras peran mahasiswa beraktifitas
politik. Dan kebijakan ini terbukti ampuh memasung gerakan – gerakan peran mahasiswa yang
membuat mahasiswa sibuk dengan kegiatan rutinitas kampus sehinngga membuat peran mahasiswa terpenjara oleh
system yang ada.
Peran
mahasiswa adalah
kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas.Peran mahasiswa adalah bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri
kita yang memegang label peran mahasiswa,
sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA